ACARA
I. PENGENALAN GEJAL DAN TANDA PENYAKIT TANAMAN
TINJAUAN
PUSTAKA
Penyakit tanaman merupakan adanya penurunan dari
keadaan normal dari tanaman yang menyela atau memodifikasi fungsi-fungsi
vitalnya. Penyakit tanaman sebagian besar disebabkan oleh jamur, bakteri, dan
virus. Penyakit tanaman lebih sering
diklasifikasikan oleh gejala yang ditimbulkannya daripada oleh agen penyakit (
Jackson, 2009).
Penyakit tanaman merupakan penyimpangan dari sifat normal yang menyebabkan
tanaman tidak dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti biasanya. Penyakit
tanaman adalah gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme
itu dapat berupa virus, bakteri, dan jamur. Penyebaran penyakit tanaman dapat
melalui angin, air, atau serangga. Penyakit
tanaman dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu penyakit sistematik dan penyakit
lokal. Penyakit sistematik adalah penyakit yang menyebar ke seluruh tubuh
tanaman, sehingga seluruh tanaman akan sakit. Penyakit lokal adalah penyakit
yang hanya tedapat disuatu tempat atau bagian tertentu, misalnya pada buah,
bunga, daun, cabang, batang atau akar (Eko, 2013).
Biasanya tumbuhan sakit menunjukan gejala yang khusus,
Gejala (symptom) adalah perubahan perubahan yang ditunjukan oleh tumbuhan itu
sendiri, sebagai akibat dari adanya penyebab penyakit. Seringkali penyakit
tertentu tidak hanya menyebabkan timbulnya satu gejala, tetapi serangkaian
gejala, yang sering disebut sindroma (syndrom) sehingga dengan memperhatikan gejala
saja, tidak dapat ditentukan diagnosis penyakit dengan tepat. Dalam hal ini
harus diperhatikan adanya tanda (sign)
dari penyebab penyakitnya dengan tanda adalah semua
pengenal dari penyakit selain reaksi tumbuhan inang (selain gejala), misalnya
bentuk tubuh buah parasit, miselium, warna spora, damar (blendok), lendir, dan
sebagainya (Ali. 2013).
Gejala dapat setempat (lesional) atau meluas (habital, sistemik). Gejala
dapat dibedakan yaitu gejala primer dan sekunder.Gejala primer terjadi pada
bagian yang terserang oleh penyebab penyakit. Gejala sekunder adalah gejala
yang terjadi di tempat lain dari tanaman sebagai akibat dari kerusakan pada
bagian yang menunjukkan gejala primer. Berdasarkan perubahan-perubahan yang
terjadi di dalam sel, gejala dapat dibagi menjadi tiga tipe pokok yaitu:
a.
Tipe nekrotis : Gejalanya disebut nekrosis, meliputi
gejala-gejala yang terjadinya karena adanya kerusakan pada sel atau matinya
sel.
b.
Tipe hipoplastis : Gejalanya disebut hipoplasia,
meliputi gejala-gejala yang terjadinya karena terhambatnya atau terhentinya
pertumbuhan sel (underdevelopment).
c.
Tipe hiperplastis : Gejalanya disebut hiperplasia,
meliputi gejala-gejala yang terjadinya karena pertumbuhan sel yang melebihi
biasa (overdevelopment) (Eko, 2013).
Tanda penyakit adalah struktur dari suatu pathogen yang berasosiasi dengan
tubuh tanaman atau bagian tanaman yang terinfeksi berupa adanya benda-benda
atau alat-alat tubuh dan alat-alat pembiakan dari patogen atau parasit
penyebabnya. Beberapa tipe struktur pathogen tidak harus selalu ada pada
tanaman yang sakit karena pembentukannya berdasarkan kondisi lingkungan.
Kebanyakan tanda penyakit dapat dilihat dan dibedakan dengan bantuan mikroskop.
Misalnya, tanda penyakit berupa miselium, spora, tubuh buah jamur, dan sel atau
lendir bakteri (Sinaga, 2003).
Penyakit tumbuhan dapat disebabkan oleh faktor biotik dan faktor abiotik.
Penyebab penyakit yang bersifat biotik umunya bersifat parasitik pada tanaman,
dapat ditularkan, dan disebut penyakit biogenik. Selanjutnya, penyebab penyakit
biogenik disebut patogen. Beberapa patogen penyebab penyakit diantaranya adalah
jamur, bakteri, virus, mikroplasma dan tumbuhan parasit (Arantha, 2010).
Virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Hampir semua virus dapat
menimbulkan penyakit pada organisme lain. Gejala penyakit yang disebabkan oleh
virus sangat bervariasi. Ada virus yang laten tanpa menimbulkan gejala, ada
virus yang dapat menimbulkan gejala ke seluruh tubuh tanaman, mulai dari tidak
berat sampai sangat berat. Virus tumbuhan biasanya disebarkan oleh serangga
vektor golongan Aphid, leaf hoppers, Trips, tungau, lalat putih atau karena pembuatan
okulasi, penyambungan atau oleh adanya kontak antara tanaman sakit dengan
tanaman sehat (Eko, 2013).
Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit
yang menyerang hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting,
daun, bunga, hingga buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan
oleh angin, air, serangga, atau sentuhan tangan. Patogen ini menyebabkan bagian
tumbuhan yang terserang, misalnya buah, akan menjadi busuk. Jika menyerang
bagian ranting dan permukaan daun, akan menyebabkan bercak – bercak
kecokelatan. Dari bercak – bercak tersebut akan keluar jamur berwarna putih
atau oranye yang dapat meluas ke seluruh permukaan ranting atau daun sehingga
pada akhirnya kering dan rontok. Bakteri dapat
membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh tumbuhan yang
diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk, dan
lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tumbuhan akan mati (Zalina,
2012).
Mikoplasma merupakan organisme prokaryotik seperti bakteri yang
organel-organelnya tidak bermembran. Mikoplasma dapat membentuk ovoid
sampai fillamen dan kadang-kadang menyerupai hifa. Tumbuhan parasit adalah
tumbuhan yang untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan sebagian atau seluruh
sumber energinya pada tumbuhan lain (disebut tumbuhan inang) dan mengakibatkan
inangnya mengalami kekurangan energi (Eko, 2013).
CARA
KERJA
A. Gejala Penyakit Tanaman
1. Disiapkan
alat dan bahan yang digunakan.
2. Diamati
perubahan-perubahan yang terjadi pada seluruh tubuh tanaman, baik itu akar,
batang, daun, bunga dan buah. Perubahan yang dimaksud adalah bentuk dan ukuran,
serta warna dari bagian tanaman yang sakit, kemudian
3. Digambar
dan dideskripsikan atau disimpulkan dari gejala yang diamati
B. Tanda-tanda Penyakit
1. Diambil
organ tanaman yang sakit akibat infeksi patogen, amati dan deskripsikan gejala
yang ditimbulkan.
2. Dikorek
bagian permukaan organ tanaman sakit dengan menggunakan jarum ose dan letakkan
pada gelas benda yang bersih dan bebas dari debu.
3. Diteteskan
satu tetes laktofenol pada hasil korekan dan tutup dengan gelas penutup.
4. Diamati
dengan menggunakan mikroskop perbesaran lemah hingga kuat tanda-tanda penyakit
yang dominan ditemukan, kemudian digambar dan dideskripsikan.
HASIL PRAKTIKUM
Tabel
1. Gejala Penyakit Tanaman
|
No
|
Gambar
|
Deskripsi
|
|
1
|
Antraknosa pada daun pisang
|
Antraknosa
pada daun pisang disebabkan oleh bakteri Xantamonas
sp.. Gejala yang terbentuk adalah bercak kecil dan memanjang kuning pucat
atau hijau kecoklatan sejajar tulang daun, bercak lalu membesar menjadi
coklat tua hingga hitam.
|
|
2
|
Penyakit hawar daun pisang
|
Hawar daun pisang yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp., jamur ini menimbulkan
bercak pada tepi daun.
|
|
3
|
Penyakit
karat daun alpukat
|
Penyakit karat daun alpukat yang disebabkan
oleh jamur, berwarna putih, bercak cokelat muda dengan tepi cokelat tua di
permukaan daun. Bagian bercak menjadi coklat tua dikelilingi halo berwarna
jingga kekuningan.
|
|
4
|
Layu pada
tomat
|
Layu pada
tomat disebabkan oleh bakteri Pseudomonas
solanacearum. Bakteri ini menyebabkan tanaman tomat
menjadi layu
|
|
5
|
Bercak
daun cabai
|
Penyakit
ini disebabkn oleh . penyakit ini menyebabkan daun menguning.
|
|
6
|
Busuk buah apel
|
Busuk buah apel yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp.
|
|
7
|
Bercak
daun ubi kayu
|
Penyakit
bercak daun pada ubi kayu disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp., dan bercaknya berwarna cokelat kehitaman.
|
|
8
|
Busuk kering
kentang
|
Busuk
kering pada kentang disebabkan oleh bakteri
|
|
9
|
Bercak
coklat daun komak
|
Bercak
daun ini disebabkan oleh jamur. Penyakit ini menyebabkan nekrosis pada daun.
|
|
10
|
Busuk basah
wortel
|
Busuk basah pada wortel yang
disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora. Menyebabkan munculnya busuk pada wortel, bercak yang
berwarna cokelat dan berair.
|
Tabel 2.
Tanda Penyakit Tanaman
|
No
|
Gambar
|
Deskripsi
|
|
1
|
Bakteri Pseudomonas
sp., pada buah apel |
Pseudomonas sp., berbentuk basil merupakan bakteri gram negatif.
|
|
2
|
Miselia jamur pada daun alpukat |
Jamur ini tidak memiliki
sekat
|
PEMBAHASAN
Penyakit pada tumbuhan disebabkan oleh patogen,
dapat berupa jamur, bakteri, virus ataupun mikoplasma. Gejala yang ditibulkan
patogen ini berbeda-beda pada setiap tanaman. Pada praktikum diperoleh beberapa
gejala dan tanda penyakit yang berbeda-beda. Beberapa gejala dan tanda penyakit
tersebut yaitu:
Penyakit busuk pada wortel disebabkan oleh Erwinia carotovora. Gejala yang umum
pada tanaman wortel adalah busuk lunak, berwarna coklat atau kehitaman pada
umbi. Pada bagian yang terinfeksi mula-mula terjadi bercak kebasahan. Bercak
membesar dan membentuk lekukan yang bentuknya tidak teratur, berwarna coklat
tua kehitaman. Jika kelembaban tinggi jaringan yang sakit tampak kebasahan,
berwarna kecokelatan, dan tampak agak berbutir-butir halus. Jaringan yang
membusuk pada mulanya tidak berbau, tetapi dengan adanya serangan bakteri
sekunder jaringan tersebut menjadi berbau khas yang mencolok hidung.
Bercak daun pada singkong disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp. Gejala
pada daun terdapat bercak kebasah-basahan, bentuknya tidak teratur,
bersudut-sudut (angular), dikelilingi oleh daerah hijau tua. Gejala meluas
dengan cepat dan warna bercak menjadi coklat muda, mengeriput, dan menyebabkan
daun layu. Seterunya seluruh daun layu dan rontok.
Karat pada alpukat disebabkan oleh jamur yang
menyebabkan penyakit tipe nekrosis, terdapat gejala berupa karat pada daun
alpukat. Karat pada daun menandakan adanya kematian jaringan pada daun tanaman
alpukat. Gejala awalnya daunnya terdapat bintik-bintik kecil warna
kehitam-hitaman dan permukaan tidak merata. Bercak-bercak yang tua akan
berwarna cokelat tua sampai hitam dan mengering. Setelah beberapa lama daun
yang terserang gugur hingga pohon dapat menjadi gundul. Makin banyak bercak,
maka daun akan semakin cepat gugur. Bahkan adanya satu bercak saja menyebabkan
gugurnya daun sebelum waktunya. Tanda penyakit yang dtemukan pada alpukat
adalah miselia jamur. Miselia ini merupakan kumpulan hifa. Hifa yang terlihat
tidak bersekat.
Penyakit antraknosa pada daun pisang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas sp. Mula-mula terjadi
becak-becak klorosis berwarna putih kekuningan, yang bagian tengahnya berwarna
cokelat. Bercak berkembang memanjang, searah dengan tulang daun dan menyatu
menjadi besar dan akhirnya daun mengering. Penyakit ini juga mempengaruhi buah.
Pada buah terdapat bagian-bagian yang berubah dari hijau menjadi kuning,
kemudian menjadi coklat tua atau hitam dengan tepi berwarna kuning. Pada
permukaan kulit buah yang sudah berwarna hitam/membusuk timbul bintik-bintik
merah kecoklatan yang terdiri dari kumpulan aservulus jamur tersebut. Buah yang
sakit menjadi keras dan dapat menjadi kering dan berkeriput (mumifikasi).
Hawar daun pisang disebabkan oleh jamur. Daun pisang yang
terkena penyakit ini menunjukkan gejala–gejala yaitu bercak nekrosis di tepi-tepi
daun, terutama pada suhu rendah dan kelembaban serta curah hujan tinggi.
Penyakit layu bakteri pada tomat disebabkan oleh
bakteri Pseudomonas solanacearum E.
F. Smith. Bakteri ini termasuk mikroorganisme tular tanah (soil borne disease),
dan dapat hidup dalam waktu yang relatif. Lama di dalam tanah, yaitu antara 3-5
tahun. Tanaman tomat yang terserang penyakit ini mengalami gejala daun-daun
tanaman menjadi layu, dimulai dari bagian pucuk, kemudian menjalar ke bagian
bawah, sehingga tanaman tampak seperti kekurangan air. Serangan yang hebat
dapat menyebabkan tanaman mati mendadak. Bakteri yang masuk ke dalam umbi dapat
menyebabkan umbi membusuk, dan terdapat lelehan putih keruh (massa bakteri).
Penyakit layu cabai disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Cabai yang
terkena penyakit layu akan menyebabkan daun muda akan layu diikuti dengan
menguningnya daun-daun tua. Jika pangkal batang dipotong dan ditekan, maka dari
lingkungan berkas pembuluh akan keluar lender berwarna keabu–abuan.
Busuk basah pada apel disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp,. Gejala penyakit ini pada
apel adalah bercak, berair, menimbulkan lekukan tidak beraturan berwarna
cokelat. Busuk basah ini menyebabkan kualitas buah apel menurun. Tanda penyakit
yang ditemukan pada bagian apel yang busuk adalah bakteri Pseudomonas sp, yang berbentuk cocus dan merupakan bakteri gram
negatif.
Bercak pada daun komak disebabkan oleh jamur. Bercak
ini menyebabkan daun menguning dan mengalami nekrosis. Busuk kering pada
kentang disebabkan oleh jamur. Gejala yang ditimbulkan adalah permukaan kulit
umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal
yaitu:
1.
Gejala dan tanda penyakit berbeda-beda pada setiap
tanaman
2.
Patogen penyebab penyakit pada tanaman yang diamati
adalah jamur dan bakteri.
3.
Rata-rata gejala yang ditimbulkan oleh jamur adalah
bercak dan karat pada daun, sedangkan bakteri menyebabkan busuk basah pada
tanaman.
4.
Bakteri yang paling banyak menyerang tanaman yang
diamati adalah bakteri Pseudomonas
sp,.
5.
Tanda penyakit yang ditemukan pada apel adalah patogen
penyebab penyakit itu sendiri yaitu bakteri Pseudomonas
sp,.
6.
Tanda penyakit yang ditemukan pada karat alpukat
adalah miselia dari jamur.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali.
2013. Gejala Penyakit Tumbuhan. http://mahrusalliekanzoell313.blogspot.com/2013/04/gejala-penyakit-tumbuhan.html.
Diakses
tanggal 12 Januari 2014.
Arantha.
2010. Penyakit Tanaman. http://aranthasclubhomevision.blogspot.com.
Diakses tanggal 12 Januari 2014.
Eko,
Stefanus. 2013. Mengenal Gejala Penyakit Tumbuhan. http://stefanusekoo.blogspot.com/2013/06/dasperlintan-mengenal-gejala-penyakit.html.
Diakses tanggal 12 Januari 2014.
Jackson
RW (editor). (2009). Plant Pathogenic
Bacteria: Genomics and Molecular Biology. Caister Academic Press.
Sinaga, M.S., 2003. Dasar-dasar Ilmu Penyakit
Tumbuhan. Penebar Swadaya: Jakarta.
Zalina,
Debby. 2012. Pengertian Penyakit pada Tumbuhan. http://www.debbyzalina.com/blogs/?p=478. Diakses tanggal 12
Januari 2014.

