Senin, 05 Desember 2016

Soal dan jawaban ilmu pengelolan lahan universitas mataram



Soal dan jawaban ilmu pengelolaan lahan UNRAM
1.      a. Jelaskan pentingnya pengelolaan lahan dalam kegiatan pertanian
jawaban :
Pengelolaan lahan pertanian adalah segala tindakan atau perlakuan yang diberikan pada suatu lahan untuk menjaga dan mempertinggi produktivitas lahan tersebut dengan mempertimbangkan kelestariaannya. Tingkat produktivitas lahan sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanah, curah hujan, suhu, kelembaban, sistem pengelolaan lahan, dll. Pengelolaan lahan pertanian yang mempertahankan keseimbangan lingkungan akan sangat bermanfaat bagi kesinambungan kehidupan seluruh organisme.
Manfaat pengelolaan lahan adalah :
Ø  Mengatur pemanfaatan sumber daya lahan pertanian secara optimal
Ø  Mendapatkan hasil maksimal
Ø  Mempertahankan kelestarian sumber daya lahan
b. Jelaskan pula penggelolaan yang anda sarankan pada lahan kering dengan curah hujn rata-rata tahunan yang terbatas (<1500 mm), bertipe iklim D
jawaban :
Lahan kering mempunyai potensi yang cukup luas untuk dikembangkan, dengan luas yang mencapai 52,5 juta ha, untuk seluruh indonesia maka pengembangan sangat perlu dilakukan. Menurut Simposium Nasional tentang Lahan Kering di indonesia penggunaan lahan untuk lahan kering berturut adalah sebagai berikut: hutan rakyat, perkebunan, tegalan, tanah yang sedang tidak diusahakan, ladang dan padang rumput. Pemanfaatan lahan kering untuk kepentingan pembangunan daerah ternyata banyak menghadapi masalah dan kendala. Masalah yang utama adalah masalah fisik lahan kering banyak yang telah rusak atau mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi rusak. Sehingga paket teknologi yang berorientasi pada perlindungan lahan kering sangat diperlukan. Kekurangan air pada saat musim kemarau, kahat unsur hara serta keadaan tanah yang peka terhadap erosi merupakan kendala lingkungan yang paling dominan di kawasan lahan kering. Masalah utama lain yang harus dihadapi didalam pemanfaatan lahan kering ini adalah keadaan sosial ekonomi petani atau masyarakat yang menggunakan lahan kering sebagai tempat usahanya. Pendapatan keluarga yang rendah serta kemiskinan dibanyak tempat berkolerasi positif dengan uasaha tani di lahan kering.
Karakteristik umum mengenai sumberdaya lahan dan iklim dari kawasan ini yang berhubungan dengan sistem usahatani setempat antara lain : jumlah curah hujan yang sangat rendah (700 – 1500 mm/tahun); jumlah bulan kering sangat panjang (8 – 9 bulan/ Maret – November); sifat curah hujan yang eratik dalam bulan basah (hujan yang tidak merata, namun pada waktu tertentu mengalami jumlah curah hujan yang sangat tinggi dan dapat menimbulkan banjir/genangan yang tidak menguntungkan bagi usahatani); suhu harian yang rata-rata antara 30 sampai 32°C; topografi yang berbukit sampai bergunung; memiliki tanah-tanah muda (ultisol dan inseptisol) yang bersolum tipis dan sering disebut tanah berpersoalan atau problem soils.
a.       Metode biologis/metode vegetatif dalam metode ini bisa digunakan di daerah dataran tinggi dan dataran rendah, bisa menggunakan mulsa dan pergiliran tanaman. Contohnya menanam tanaman sawit dibawah permukaan tanah ditutupi oleh rumput, tapi rumput ini dapat dimanfaatkan untuk konsumsi ternak, sehingga tidak hanya menjaga suhu tanah tetapi bisa untuk pakan ternak.
b.      Metode sipil/metode mekanik metode ini juga dapat digunakan di daerah dataran tinggi dan dataran tinggi
c.       Metode kimia dalam metode ini tentunya menggunakan bahan-bahan kimia sebagai tindakan dalam konservasi lahan kering
Upaya penanganan kemasaman tanah pada lahan kering dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
a.       Pengapuran
b.      Sistem pengairan baik makro maupun mikro
c.       Penambahan bahan organik

2.      Kandungan bahan organik didalam tanah sangat terbatas (sedikit), namun perannya sangat signifikan dalam menentukan tingkat kesuburan tanah, jelaskan peran bahan organik tersebut
Jawaban :
Bahan organik berfungsi sebagai penyimpan unsur hara yang secara perlahan dan akan dilepaskan kedalam larutan tanah dan disediakan bagi tanah. Bahan organik yang berada di dalam atau di atas permukaan tanah juga akan melindungi dan membantu mengatur suhu dan kelembaban tanah
Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Melalui penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah yang relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil. Demikian pula dengan aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat.
3.      Apa yang dapat menyebapkan kemasaman tanah ?, dan uraikan pula praktek yang dapat diterapkan untuk mengatasi kemasaman tanah
Jawaban :
Penyebap tanah masam
a.       Reaksi tanah masam : akibat curah hujan yang tinggi sehingga basa – basa tanah tercuci
b.      Pencucian (leaching) dan penyerapan ion – ion basa ( K, Ca, Mg, Na) oleh tanaman
c.       Cara penggunaan tanah : variatas – variatas  atau jenis tanaman yang menyerap basa tanah dalam jumlah yang besar
d.      Produksi CO2 dalam tanah.
Praktek yang dapat  di terapkan untuk mengatasi kemasaman tanah
a.       Dengan penambahan bahan organic
Dengan penambahan bahan organic atau pemberian pupuk kompos secara langsung pada tanah masam mampuh menekan aktifitas Al. Pengaruh bahan organik dalam menurun kan Al tersebut berkaitan dengan asam – asam organik yang dihasilkan selama proses dekomposisi bahan organik
b.      Pengapuran
Kapur adalah setiap bahan yang mengandung Ca maupun Mg yang dapat diberikan pada tanah dapat menaikan PH.
Pengapuran adalah pemberian bahan – bahan kapur untuk menaikan PH tanah yang beraksi masam menjadi mendekati netral yaitu sekitar 6,5 – 7.
Tujuan pengapuran adalah
Ø  Memperbaiki sifat kimia, fisika, dan biologi tanah
Ø  Untuk menaikan kandungan unsur hara dalam tanah
Ø  Untuk menghilangkan pengaruh racun dari Al
c.       Penanaman jenis tanaman yang toleran terhadap Al dan Mn
Penggunaan spesies atau kultivar tanaman yang toleran terhadap kemasaman tanah yang tinggi. Merupakan usaha yang paling baik dalam mengatasi masalah subsoil masam, mengurangi kesinambungan unsur hara yang ada didalam tanah.
Variatas tanaman yang toleran tanah masam terutama berkaitan dengan dengan ketahanan terhadap Al yang tinggi.
d.      Pemupukan
4.      Jelaskan dampak positif dan negatif pengelolaan tanah(soil tillage) yang intensif bagaiman cara mengatasi dampak negatif yang terjadi ?
Jawaban :
Dampak pengelolaan lahan
Positif
a.       Meregangkan tanah sehingga tercipta ruang dan pori-pori yang memungkinkan tanah mendapatkan aerasi udara
b.      Membantu mencapuradukkan residu tanaman, materi organik tanah, dan nutrisi menjadi lebih merata
c.       Membunuh gulma secara mekanis
d.      Mengeringkan tanah sebelum penanaman benih. Hal ini merupakan dampak yang positif pada wilayah beriklim basah
e.       Ketika dilakukan di musim gugur, pengolahan tanah membantu meremahkan tanah sepanjang musim dingin melalui mekanisme pembekuan dan pelelehan yang dapat terjadi berkali-kali sepanjang musim dingin. Hal ini membantu persiapan penanaman untuk musim semi.
Negatif
a.       Mengeringkan tanah sebelum penanaman benih. Hal ini merupakan dampak yang negatif pada wilayah beriklim kering.
b.      Tanah akan kehilangan banyak nutrisi seperti nitrogen dan kemampuannya dalam menyimpan air
c.       Mengurangi laju penyerapan air sehingga meningkatkan erosi tanah.
d.      Pembajakan mengurangi tingkat kohesi antar partikel tanah sehingga mempercepat erosi
e.       Dengan laju penyerapan air berkurang, maka ada risiko terjadi aliran air permukaan yang membawa residu pupuk dan pestisida yang digunakan pada periode penanaman sebelumnya
f.       Mengurangi kadar organik tanah
g.      Mengurangi jumlah organisme tanah bermanfaat seperti mikroba, cacing tanah, semut, dan sebagainya
h.      Menghancurkan agregat tanah
i.        Risiko terjadi pemadatan tanah pada bagian yang tidak terbajak
j.        Residu tanaman yang hancur dan tersisa di tanah dapat mengundang organisme dan serangga yang tidak diinginkan dan berpotensi mengganggu produksi, juga mengundang penyakit
Cara mengatasi dampak negatif
a.       Sebelum melakukan pengelolaan lahan sebaiknya lahan yang akan di kelolah dibersikan dulu dari gulma
b.      Waktu pengelolaan lahan sebaiknya dilakukan pada sa,at awal musim hujan
c.       Setelah pengelolaan  lahan seselai sebaiknya tanah diratakan
d.       
Soal B
5.      Air dikatakan sebagai sumber daya alam yang mempunyai keterbatasan. Sebutkan dan jelaskan dalam bentuk apa air mempunyai keterbatasan
Jawaban :
Bentuk air mempunyai keterbatasan
a.       Menurut tempat : tidak semua tempat semua terdapat air
b.      Menurut waktu : tidak sepanjang waktu terdapat air
c.       Kualitas : tidak semua air dapat dimanfaatkan oleh tanaman atau dimanfaatkan mahluk hidup lain.
6.      Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah air yang dapat ditranspirasikan oleh tanaman.
Jawaban :
a.       Cahaya
Semakin tinggi cahaya matahari semakin cepet laju tranpirasinya, semakin rendah atau redupnya cahaya matahari laju transpirasi semakin lambat atau sedikit.
Selain untuk tranpirasi sinar matahari di butuhkan tanaman untuk proses fotosintesis
b.      suhu
semakin tinggi suhu maka stomata akan membuka dan laju transpirasi akan semakin cepat
c.       Kelembaban
Semakin banyak molekul air yang terkandung di udara ( kelembaban tinggi) maka tumbuhan akan membutuhkan proses respirasi dengan melakukan transpirasi sehingga laju transpirasi lebih cepat.

Rabu, 18 Mei 2016

laporan praktikum penyakit tanaman acara 1



ACARA I. PENGENALAN GEJAL DAN TANDA PENYAKIT TANAMAN


TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit tanaman merupakan adanya penurunan dari keadaan normal dari tanaman yang menyela atau memodifikasi fungsi-fungsi vitalnya. Penyakit tanaman sebagian besar disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus.  Penyakit tanaman lebih sering diklasifikasikan oleh gejala yang ditimbulkannya daripada oleh agen penyakit ( Jackson, 2009).
Penyakit tanaman merupakan penyimpangan dari sifat normal yang menyebabkan tanaman tidak dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti biasanya. Penyakit tanaman adalah gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme itu dapat berupa virus, bakteri, dan jamur. Penyebaran penyakit tanaman dapat melalui angin, air, atau serangga. Penyakit tanaman dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu penyakit sistematik dan penyakit lokal. Penyakit sistematik adalah penyakit yang menyebar ke seluruh tubuh tanaman, sehingga seluruh tanaman akan sakit. Penyakit lokal adalah penyakit yang hanya tedapat disuatu tempat atau bagian tertentu, misalnya pada buah, bunga, daun, cabang, batang atau akar (Eko, 2013).
Biasanya tumbuhan sakit menunjukan gejala yang khusus, Gejala (symptom) adalah perubahan perubahan yang ditunjukan oleh tumbuhan itu sendiri, sebagai akibat dari adanya penyebab penyakit. Seringkali penyakit tertentu tidak hanya menyebabkan timbulnya satu gejala, tetapi serangkaian gejala, yang sering disebut sindroma (syndrom) sehingga dengan memperhatikan gejala saja, tidak dapat ditentukan diagnosis penyakit dengan tepat. Dalam hal ini harus diperhatikan adanya tanda (sign) dari penyebab penyakitnya dengan tanda adalah semua pengenal dari penyakit selain reaksi tumbuhan inang (selain gejala), misalnya bentuk tubuh buah parasit, miselium, warna spora, damar (blendok), lendir, dan sebagainya (Ali. 2013).
Gejala dapat setempat (lesional) atau meluas (habital, sistemik). Gejala dapat dibedakan yaitu gejala primer dan sekunder.Gejala primer terjadi pada bagian yang terserang oleh penyebab penyakit. Gejala sekunder adalah gejala yang terjadi di tempat lain dari tanaman sebagai akibat dari kerusakan pada bagian yang menunjukkan gejala primer. Berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sel, gejala dapat dibagi menjadi tiga tipe pokok yaitu:
a.    Tipe nekrotis : Gejalanya disebut nekrosis, meliputi gejala-gejala yang terjadinya karena adanya kerusakan pada sel atau matinya sel.
b.    Tipe hipoplastis : Gejalanya disebut hipoplasia, meliputi gejala-gejala yang terjadinya karena terhambatnya atau terhentinya pertumbuhan sel (underdevelopment).
c.    Tipe hiperplastis : Gejalanya disebut hiperplasia, meliputi gejala-gejala yang terjadinya karena pertumbuhan sel yang melebihi biasa (overdevelopment) (Eko, 2013).
Tanda penyakit adalah struktur dari suatu pathogen yang berasosiasi dengan tubuh tanaman atau bagian tanaman yang terinfeksi berupa adanya benda-benda atau alat-alat tubuh dan alat-alat pembiakan dari patogen atau parasit penyebabnya. Beberapa tipe struktur pathogen tidak harus selalu ada pada tanaman yang sakit karena pembentukannya berdasarkan kondisi lingkungan. Kebanyakan tanda penyakit dapat dilihat dan dibedakan dengan bantuan mikroskop. Misalnya, tanda penyakit berupa miselium, spora, tubuh buah jamur, dan sel atau lendir bakteri (Sinaga, 2003).
Penyakit tumbuhan dapat disebabkan oleh faktor biotik dan faktor abiotik. Penyebab penyakit yang bersifat biotik umunya bersifat parasitik pada tanaman, dapat ditularkan, dan disebut penyakit biogenik. Selanjutnya, penyebab penyakit biogenik disebut patogen. Beberapa patogen penyebab penyakit diantaranya adalah jamur, bakteri, virus, mikroplasma dan tumbuhan parasit (Arantha, 2010).
Virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Gejala penyakit yang disebabkan oleh virus sangat bervariasi. Ada virus yang laten tanpa menimbulkan gejala, ada virus yang dapat menimbulkan gejala ke seluruh tubuh tanaman, mulai dari tidak berat sampai sangat berat. Virus tumbuhan biasanya disebarkan oleh serangga vektor golongan Aphid, leaf hoppers, Trips, tungau, lalat putih atau karena pembuatan okulasi, penyambungan atau oleh adanya kontak antara tanaman sakit dengan tanaman sehat (Eko, 2013).
Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air, serangga, atau sentuhan tangan. Patogen ini menyebabkan bagian tumbuhan yang terserang, misalnya buah, akan menjadi busuk. Jika menyerang bagian ranting dan permukaan daun, akan menyebabkan bercak – bercak kecokelatan. Dari bercak – bercak tersebut akan keluar jamur berwarna putih atau oranye yang dapat meluas ke seluruh permukaan ranting atau daun sehingga pada akhirnya kering dan rontok. Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tumbuhan akan mati (Zalina, 2012).
Mikoplasma merupakan organisme prokaryotik seperti bakteri yang organel-organelnya tidak bermembran.  Mikoplasma dapat membentuk ovoid sampai fillamen dan kadang-kadang menyerupai hifa. Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan sebagian atau seluruh sumber energinya pada tumbuhan lain (disebut tumbuhan inang) dan mengakibatkan inangnya mengalami kekurangan energi (Eko, 2013).


CARA KERJA
A.  Gejala Penyakit Tanaman
1.    Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2.    Diamati perubahan-perubahan yang terjadi pada seluruh tubuh tanaman, baik itu akar, batang, daun, bunga dan buah. Perubahan yang dimaksud adalah bentuk dan ukuran, serta warna dari bagian tanaman yang sakit, kemudian
3.    Digambar dan dideskripsikan atau disimpulkan dari gejala yang diamati

B.  Tanda-tanda Penyakit
1.    Diambil organ tanaman yang sakit akibat infeksi patogen, amati dan deskripsikan gejala yang ditimbulkan.
2.    Dikorek bagian permukaan organ tanaman sakit dengan menggunakan jarum ose dan letakkan pada gelas benda yang bersih dan bebas dari debu.
3.    Diteteskan satu tetes laktofenol pada hasil korekan dan tutup dengan gelas penutup.
4.    Diamati dengan menggunakan mikroskop perbesaran lemah hingga kuat tanda-tanda penyakit yang dominan ditemukan, kemudian digambar dan dideskripsikan.


HASIL PRAKTIKUM
Tabel 1. Gejala Penyakit Tanaman
No
Gambar
Deskripsi
1
Antraknosa pada daun pisang
Antraknosa pada daun pisang disebabkan oleh bakteri Xantamonas sp.. Gejala yang terbentuk adalah bercak kecil dan memanjang kuning pucat atau hijau kecoklatan sejajar tulang daun, bercak lalu membesar menjadi coklat tua hingga hitam.
2
Penyakit hawar daun pisang
Hawar daun pisang yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp., jamur ini menimbulkan bercak pada tepi daun.

3
Penyakit karat daun alpukat
Penyakit karat daun alpukat yang disebabkan oleh jamur, berwarna putih, bercak cokelat muda dengan tepi cokelat tua di permukaan daun. Bagian bercak menjadi coklat tua dikelilingi halo berwarna jingga kekuningan.
4
Layu pada tomat
Layu pada tomat disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini menyebabkan tanaman tomat menjadi layu
5
Bercak daun cabai
Penyakit ini disebabkn oleh . penyakit ini menyebabkan daun menguning.
6
Busuk buah apel
Busuk buah apel yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp.
7
Bercak daun ubi kayu
Penyakit bercak daun pada ubi kayu disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp., dan bercaknya berwarna cokelat kehitaman.
8
Busuk kering kentang
Busuk kering pada kentang disebabkan oleh bakteri
9
Bercak coklat daun komak
Bercak daun ini disebabkan oleh jamur. Penyakit ini menyebabkan nekrosis pada daun.
10
Busuk basah wortel
Busuk basah pada wortel yang disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora. Menyebabkan munculnya busuk pada wortel, bercak yang berwarna cokelat dan berair.

Tabel 2. Tanda Penyakit Tanaman
No
Gambar
Deskripsi
1
Bakteri Pseudomonas sp., pada buah apel
Pseudomonas sp., berbentuk basil merupakan bakteri gram negatif.
2
Miselia jamur pada daun alpukat
Jamur ini tidak memiliki sekat

PEMBAHASAN
Penyakit pada tumbuhan disebabkan oleh patogen, dapat berupa jamur, bakteri, virus ataupun mikoplasma. Gejala yang ditibulkan patogen ini berbeda-beda pada setiap tanaman. Pada praktikum diperoleh beberapa gejala dan tanda penyakit yang berbeda-beda. Beberapa gejala dan tanda penyakit tersebut yaitu:
Penyakit busuk pada wortel disebabkan oleh Erwinia carotovora.  Gejala yang umum pada tanaman wortel adalah busuk lunak, berwarna coklat atau kehitaman pada umbi. Pada bagian yang terinfeksi mula-mula terjadi bercak kebasahan. Bercak membesar dan membentuk lekukan yang bentuknya tidak teratur, berwarna coklat tua kehitaman. Jika kelembaban tinggi jaringan yang sakit tampak kebasahan, berwarna kecokelatan, dan tampak agak berbutir-butir halus. Jaringan yang membusuk pada mulanya tidak berbau, tetapi dengan adanya serangan bakteri sekunder jaringan tersebut menjadi berbau khas yang mencolok hidung.
Bercak daun pada singkong disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp. Gejala pada daun terdapat bercak kebasah-basahan, bentuknya tidak teratur, bersudut-sudut (angular), dikelilingi oleh daerah hijau tua. Gejala meluas dengan cepat dan warna bercak menjadi coklat muda, mengeriput, dan menyebabkan daun layu. Seterunya seluruh daun layu dan rontok.
Karat pada alpukat disebabkan oleh jamur yang menyebabkan penyakit tipe nekrosis, terdapat gejala berupa karat pada daun alpukat. Karat pada daun menandakan adanya kematian jaringan pada daun tanaman alpukat. Gejala awalnya daunnya terdapat bintik-bintik kecil warna kehitam-hitaman dan permukaan tidak merata. Bercak-bercak yang tua akan berwarna cokelat tua sampai hitam dan mengering. Setelah beberapa lama daun yang terserang gugur hingga pohon dapat menjadi gundul. Makin banyak bercak, maka daun akan semakin cepat gugur. Bahkan adanya satu bercak saja menyebabkan gugurnya daun sebelum waktunya. Tanda penyakit yang dtemukan pada alpukat adalah miselia jamur. Miselia ini merupakan kumpulan hifa. Hifa yang terlihat tidak bersekat.
Penyakit antraknosa pada daun pisang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas sp. Mula-mula terjadi becak-becak klorosis berwarna putih kekuningan, yang bagian tengahnya berwarna cokelat. Bercak berkembang memanjang, searah dengan tulang daun dan menyatu menjadi besar dan akhirnya daun mengering. Penyakit ini juga mempengaruhi buah. Pada buah terdapat bagian-bagian yang berubah dari hijau menjadi kuning, kemudian menjadi coklat tua atau hitam dengan tepi berwarna kuning. Pada permukaan kulit buah yang sudah berwarna hitam/membusuk timbul bintik-bintik merah kecoklatan yang terdiri dari kumpulan aservulus jamur tersebut. Buah yang sakit menjadi keras dan dapat menjadi kering dan berkeriput (mumifikasi).
Hawar daun pisang disebabkan oleh jamur. Daun pisang yang terkena penyakit ini menunjukkan gejala–gejala yaitu bercak nekrosis di tepi-tepi daun, terutama pada suhu rendah dan kelembaban serta curah hujan tinggi.
Penyakit layu bakteri pada tomat disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum E. F. Smith. Bakteri ini termasuk mikroorganisme tular tanah (soil borne disease), dan dapat hidup dalam waktu yang relatif. Lama di dalam tanah, yaitu antara 3-5 tahun. Tanaman tomat yang terserang penyakit ini mengalami gejala daun-daun tanaman menjadi layu, dimulai dari bagian pucuk, kemudian menjalar ke bagian bawah, sehingga tanaman tampak seperti kekurangan air. Serangan yang hebat dapat menyebabkan tanaman mati mendadak. Bakteri yang masuk ke dalam umbi dapat menyebabkan umbi membusuk, dan terdapat lelehan putih keruh (massa bakteri).
Penyakit layu cabai disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Cabai yang terkena penyakit layu akan menyebabkan daun muda akan layu diikuti dengan menguningnya daun-daun tua. Jika pangkal batang dipotong dan ditekan, maka dari lingkungan berkas pembuluh akan keluar lender berwarna keabu–abuan.
Busuk basah pada apel disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp,. Gejala penyakit ini pada apel adalah bercak, berair, menimbulkan lekukan tidak beraturan berwarna cokelat. Busuk basah ini menyebabkan kualitas buah apel menurun. Tanda penyakit yang ditemukan pada bagian apel yang busuk adalah bakteri Pseudomonas sp, yang berbentuk cocus dan merupakan bakteri gram negatif.
Bercak pada daun komak disebabkan oleh jamur. Bercak ini menyebabkan daun menguning dan mengalami nekrosis. Busuk kering pada kentang disebabkan oleh jamur. Gejala yang ditimbulkan adalah permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras.


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
1.    Gejala dan tanda penyakit berbeda-beda pada setiap tanaman
2.    Patogen penyebab penyakit pada tanaman yang diamati adalah jamur dan bakteri.
3.    Rata-rata gejala yang ditimbulkan oleh jamur adalah bercak dan karat pada daun, sedangkan bakteri menyebabkan busuk basah pada tanaman.
4.    Bakteri yang paling banyak menyerang tanaman yang diamati adalah bakteri Pseudomonas sp,.
5.    Tanda penyakit yang ditemukan pada apel adalah patogen penyebab penyakit itu sendiri yaitu bakteri Pseudomonas sp,.
6.    Tanda penyakit yang ditemukan pada karat alpukat adalah miselia dari jamur.


DAFTAR PUSTAKA
Ali. 2013. Gejala Penyakit Tumbuhan. http://mahrusalliekanzoell313.blogspot.com/2013/04/gejala-penyakit-tumbuhan.html. Diakses tanggal 12 Januari 2014.

Arantha. 2010. Penyakit Tanaman.  http://aranthasclubhomevision.blogspot.com. Diakses tanggal 12 Januari 2014.

Eko, Stefanus. 2013. Mengenal Gejala Penyakit Tumbuhan. http://stefanusekoo.blogspot.com/2013/06/dasperlintan-mengenal-gejala-penyakit.html. Diakses tanggal 12 Januari 2014.

Jackson RW (editor). (2009). Plant Pathogenic Bacteria: Genomics and Molecular Biology. Caister Academic Press.

Sinaga, M.S., 2003. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Penebar Swadaya: Jakarta.

Zalina, Debby. 2012. Pengertian Penyakit pada Tumbuhan. http://www.debbyzalina.com/blogs/?p=478. Diakses tanggal 12 Januari 2014.